Sulawesi Barat ,Pantai Dato Majene

Pantai Dato adalah salah satu obyek wisata alam yang sangat menarik di Majene Sulawesi Barat , selain itu ditemukan juga obyek wisata alam lainnya seperti Puncak Salabose, Pantai Barane, Air terjun Malle, Pantai Baluno, Pantai Pacitan, Air Terjun Limboro, Pasir Putih Bonde bonde, Permandian Air Panas Makula serta Obyek wisata sejarah Makam Raja-raja Banggae. Pantai Dato, Majene terbagi 2 bagian yaitu pantai yang berpasir putih dan pantai beralaskan karang.

Karang yang menjorok ke laut atau karang yang berlubang karena hantaran ombak menambah keunikan dan keindahan pantai dato, Meniti pinggiran tebing menuju puncak karang merupakan suatu tantangan yang sangat mengasikan. dari puncak karang kira2 ketinggian 20 Mtr, melongok kebawah sampai penembus permukaan air laut yang sangat jernih untuk melihat ikan yang bermain diantara terumbu karang. Pada senja hari tampak matahari kembali ke peraduannya di balik bukit nun jauh.



Sangat indah, tapi sayang ,
Menuju kelokasi ini menggunakan kendaraan darat pribadi atau carteran , kira 15 menit dari kota Majene. Jalannya cukup mulus, menyisir hutan kecil dan kebun para penduduk. Sampai di tempat parkiran menuju pantai harus menuruni tebing setinggi 30 meter melalui anak tangga batu.Wisata Indonesia Surga Dunia





Sulawesi Tengah, Wisata kota Bau bau

Wisata Kota Bau Bau

Kota Bau Bau – Buton – Sulawesi Tenggara, dapat dikatakan sebagai Kota Wisata karena dimana kaki melangkah disitu ditemukan berbagai obyek wisata , seperti Benteng Buton, Pantai Nirwana, Pantai Lakeba, Kalampa, Bukit Palatiga,Kali Bau bau, Gua Lakasa, Gua Ntiti, Gua Kaisabu, Permandian Alam Bungi, Air Terjun Samparano, Air Terjun Tirta Rimba, Air Terjun Laguna, Pantai Kokalukunadan lain-lain yang sangat menawan.
Kompleks Keraton Buton
Mengunjungi satu-satunya bukti peninggalan sejarah kejayaan kesultanan Buton beratus-ratus tahun lalu yang hingga saat ini masih dipelihara baik, yakni Kompleks Keraton Buton. Benteng keraton, rumah adat, perlengkapan/peralatan perang, sebuah masjid yang dibangun pada abad 16 masehi, perlengkapan rumah tangga, sampai dengan turunan garis lurus kesultanan, wisatawan dapat menyaksikan di tempat ini. Wisatawan dapat memperoleh informasi secara langsung dari turunan-turunan kesultanan yang mendiami kompleks tersebut tentang segala peninggalan sejarah yang ada.
Pantai Nirwana
Merupakan pantai berpasir putih memanjang sekitar 4 km yang menghadap ke laut lepas, di mana wisatawan dapat menyalurkan hobi berolahraga air atau sekedar bersantai di suasana pantai yang hangat. Di sini, wisatawan dapat melepaskan lelah dan menikmati kenyamanan berlibur.
Kalampa
Obyek wisata Kalampa merupakan wisata alam dengan pembukitan, dan diatas bukit tersebut terdapat benteng kecil, wisatawan dapat menyaksikan panorama alam yang indah dan sejuk. Obyek wisata alam ini terdapat di Kelurahan Lipu Kecamatan Betoambari yang berjarak ± 7 km dari pusat Kota Bau-Bau.
Bukit Palatiga
Obyek wisata ini merupakan puncak pegunungan. Selain di Benteng Keraton, juga yang tak kalah menariknya, adalah obyek wisata Bukit Palatiga. Di kawasan ini wisatawan dapat menyaksikan panorama Kota Bau-Bau dengan leluasa dan pemandangan laut di sekitar perairan selatan Buton. Untuk mencapai lokasi ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan darat dan berjarak ± 2 km dari pusat Kota Bau-Bau. Lokasi pada dataran tinggi dan bebas dari rintangan bangunan dan pepohonan menjadikan obyek wisata ini menyuguhkan panorama alam yang indah.
Kali Bau – Bau
Obyek wisata alam sungai/Kali Bau-Bau merupakan aliran sungai kecil yang mengalir mulai dari pegunungan dan membelah Kota Bau-Bau sebelum airnya bermuara kelaut. Obyek wisata ini sangat baik untuk digunakan sebagai tempat memancing ikan air tawar, berenang dan rekreasi bersama keluarga.
Gua Lakasa
Obyek wisata gua Lakasa terletak di Kelurahan Sulaa Kecamatan Betoambari, sekitar ± 9 km dari pusat Kota Bau-Bau. Untuk mencapainya wisatawan dapat melalui jalur darat. Obyek wisata ini sangat indah untuk melihat keindahan stalastik gua.
Gua Ntiti
Obyek wisata ini merupakan sebuah gua dengan bekas peradaban manusia yang sudah membantu. Pada gua ini, dapat ditemui titisan air yang menetes pada dinding gua setitik demi setitik. Gua ini terletak di Kelurahan Baadja Kecamatan Betoambari, sekitar 4 km dari pusat Kota Bau-Bau. Dan obyek wisata ini dapat menyuguhkan relief dinding gua dalam berbagai ukuran buah tangan manusia.
Gua Kaisabu
Obyek wisata Gua Kaisabu terletak di Kelurahan Kaisabu Kecamatan Sorawolio, sekitar 10 km dari pusat Kota Bau-Bau. Untuk mencapai obyek wisata ini, wisatawan dapat melalui jalur darat. Gua ini terletak hanya sekitar 1 km dari tepi jalan Kabupaten. Gua ini terletak pada dinding sebuah gunung Karts. Untuk mencapai mulut gua wisatawan harus memanjat dinding tebing yang cukup terjal dengan ketinggian ± 100 meter.
Permandian Alam Bungi
Permandian Alam Bungi berjarak ± 8 km dari pusat Kota Bau-Bau yang dapat ditempuh melalui jalur transportasi darat dan laut. Obyek wisata ini menyuguhkan panorama air terjun bertingkat yang sejuk di bawah kerindangan pohon yang cukup rindang. Di beberapa bagian terdapat areal permandian yang cukup luas untuk berenang dengan kedalaman 1 sampai 4 meter. Disamping itu, suara gemercik air yang mengalur seolah-olah menjadi tembang alam yang sedap untuk dinikmati setiap wisatawan yang berkunjung.
Air Terjun Samparona
Obyek wisata ini terletak di Kecamatan Sorawolio, 13 km dari pusat Kota Bau-Bau. Untuk mencapai air terjun Samparona, wisatawan dapat menempuh dengan berjalan kaki menelusuri jalan setapak dan melewati sawah dan kebun penduduk serta hutan tropis yang cukup lebat. Obyek wisata ini berjarak sekitar 7 km dari tepi jalan poros Kabupaten/Kota Bau-Bau – Pasar Wajo. Air terjun dengan ketinggian hampir 100 meter ini cukup dengan debit air yang selalu besar, mampu menghilangkan rasa letih setelah berjalan jauh. Ditambah dengan suasana alam pegunungan menyuguhkan udara sejuknya dan hutan tropis yang masih asri yang berisi berbagai jenis burung.
Air Terjun Tirta Rimba
Obyek wisata Tirta Rimba berjarak 6 km sebelah barat pusat Kota Bau-Bau, tepatnya terletak di Kelurahan Lakologou Kecamatan Wolio. Air terjun yang tidak terlalu tinggi namun berada dalam kawasan Hutan Lindung merupakan daya tarik tersendiri pada kawasan wisata alam yang cukup natural ini. Di tempat ini wisatawan dapat berenang sambil mendengarkan suara burung dan deru angin di sela pepohonan dan dapat melakukan kegiatan jelajah sungai dan jelajah hutan.
Air Terjun Laguna Lagaguna
Obyek wisata ini terletak di Kelurahan Karya Baru Kecamatan Sorawolio 24 km dari pusat Kota Bau-Bau yang dapat ditempuh dengan kendaraan darat, roda empat dan roda dua. Obyek wisata air terjun Lagaguna menyuguhkan keindahan alam dan sejuknya hutan pinus dan kicauan berbagai jenis burung.
Pantai Lakeba
Obyek wisata Pantai Lakeba berjarak sekitar 7 km dari Kota Bau-Bau dan biasanya ditempuh melalui transportasi darat. Pantai ini sangat baik untuk menjemur pada waktu siang, berenang, menyelam serta menikmati indahnya matahari terbenam. Selain sebagai obyek wisata, pantai ini juga mejadi tempat aktivitas nelayan pada saat akan melaut sehingga aktivitas nelayan dapat diamati oleh setiap wisatawan di pantai ini.
Pantai Kokalukuna
Obyek wisata Kokalukuna terletak di Kelurahan Waruruma Kecamatan Wolio, sekitar 7 km dari pusat Kota Bau-Bau, dapat ditempuh dengan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Obyek wisata ini menyuguhkan panorama obyek wisata pantai. Yang sekelilingnya ditumbuhi pohon kelapa. Selain itu, dapat juga digunakan untuk memancing ikan laut, menyelam dan kegiatan lainnya dipinggir pantai sambil menikmati hembusan angin sepoi-sepoi




Sulawesi Tengah, Pantai Talise , PALU

Pantai Talise – Palu – Sulawesi Tengah merupakan obyek wisata pantai dengan memiliki panorama alam yang indah hamparan teluk dan pegunungan yang begitu mempesona. Selain itu, pantai ini sangat cocok untuk kegiatan olah raga, seperti: berenang, selancar angin (wind surfing), sky air, menyelam, memancing, dan lain sebagainya
Pantai Talise sebagai tempat tamasya adalah pilihan yang paling murah dan mudah karena selain tidak memerlukan biaya, lokasinya teramat mudah untuk dicapai yaitu ditengah kota dan akses jalan yang sudah teraspal .
Keberadaanya yang dekat dengan pusat kota menjadikan pantai ini banyak dikunjungi oleh pendatang maupun masyarakat Palu sendiri. Berkunjung di siang hari agak kurang cocok, karena cuaca di Palu umumnya terik dan angin bertiup sangat kencang saat jam 12 siang lewat.

Pemandangan indah di Pantai Talise saat matahari menjelang terbit. Pantai ini enak dikunjungi saat sore hari menjelang matahari terbenam dan saat sore sambil menikmati makanan kecil dan minuman berupa pisang goreng, pisang eppe, jagung, teh/kopi, sarabba.  Disore dan malam hari juga dijadikan tempat rekreasi keluarga dan kaum muda-mudi

Sulawesi Tengah ,Hutan Lindung Marowali

Hutan Lindung Marowali, Lokasi tepatnya di Kabupaten Marowali Provinsi Sulawesi Tengah. Perjalanan ke kawasan ini hanya dapat ditempuh dengan perahu motor dari Kolonodale (Marowali)
Sekitar Hutan Lindung ini di darat dihuni oleh penduduk Asli Suku Wana yang masih sangat terkebelakang, sedangkan dipesisir pantai / diatas permukaan laut di huni oleh suku Bajoe.
Berbagai satwa Hutan Lindung Marowali yang tidak ada duanya ditempat lain yaitu  Anoa, Kelelawar Raksasa dengan bentangan sayapnya sampai 2 meter
Luas hutan lindung Marowali 436.756 ha, hutan suaka alam dan wisata 241.331 ha dan kawasan budidaya yang terdidri dari hutan produksi 480.759 ha serta Areal Penggunaan Lain (APL) 417.226 ha. Jenis potensi yang ada didalamnya meliputi hasil hutan kayu antara lain : kelompok meranti, rimba campuran, kelompok kayu indah seperti jati dan cempaka serta terdapat pula kelompok kayu mewah seperti eboni / kayu hitam (Dyospiros Celebica Bakh) yang termasuk salah satu kayu langka di dunia. Adapun hasil hutan lainnya (non Kayu) antara lain damar, kemiri, calapai serta berbagi jenis rotan, yang kesemuanya merupakan potensi kekayaan daerah yang tak ternilai.
Kembali ke Wisata Sulawesi Tengah
Batu Apung Marowali Batu Apung Marowali 
Pesisr pantai Hutan Lindung Marowali Pesisr pantai Hutan Lindung Marowali 
Rmah diatas laut suku Bajoe Rmah diatas laut suku Bajoe 
Rumah Suku Wana Pinggiran Hutan lindung Marowali Rumah Suku Wana Pinggiran Hutan lindung Marowali 
capture3

Sulawesi Utara ,Danau Linow




Danau Linow yang memiliki luas sekitar 34 Ha.Danau Linow Berada di Kelurahan Lahendong kota Tomohon ,Di samping panorama sekitar danau yang elok, danau ini memiliki ciri khas tersendiri. Danau ini berkadar belerang tinggi, sehingga warna air danau yang muncul selalu berubah-ubah. Ia selalu tampil cantik akibat munculnya warna-warni tadi. Pengunjung akan takjub dengan warna yang berubah tatkala meliriknya dari beragam sudut. Kendati demikian, mesti diingat bahwa pengunjung harus hati-hati dengan kubangan lumpur panas mendidih yang berada di tepi danau.

Danau yang ‘menyimpan’ warna-warna indah dan selalu berubah-ubah ini berada di wilayah Minahasa, Sulawesi Utara atau lebih tepatnya masuk teritori Kabupaten Tomohon. Danau ini bisa dicapai dengan angkutan umum/mikrolet dari terminal bus di kota terdekat, yakni Kota Tomohon. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan berjalan sekitar 700 meter untuk ke Danau Linow. Peminat wisata alam berupa danau Linow, dapat melihat pesona desa Lahendong yang berada di dekat danau

Di sekitar danau ini terdapat satwa endemik berupa burung blibis dan serangga yang oleh penduduk setempat dinamakan "sayok" atau "komo". Serangga unik yang hidup di air tapi bersayap dan bisa terbang ini menjadi konsumsi penduduk setempat. Kadang-kadang terdengar kicauan burung-burung kecil dan burung putih besar yang melintasi danau.

Sulawesi utara ,Taman Laut Bunaken

Taman Laut Bunaken , sebagai obyek wisata bahari di Sulawesi Utara adalah bahagian dari Taman Nasional Bunaken, dan salah-satu pulau yang termasuk dalam taman laut ini ialah Pulau Bunaken , seluas 8,08 km² , tepatnya di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara.
Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado.
Taman laut Bunaken memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi  lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.
ph1039587954029448148


Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1 kilo meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.
Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken  [Wikipedia 21-08-2009]

Sulawesi Utara,Waruga AIrmadidi Bawah

Waruga adalah situs sejarah untuk peninggalan megalit yang termasuk dalam jenis peti kubur batu di Minahasa – Sulawesi Utara.
petra_ac_idBenda ini terdiri atas dua bagian, yaitu bagian badan dan bagian tutup. Kedua bagian ini masing-masing terbuat dari sebuah batu utuh (monolith), umumnya berbentuk kotak segiempat (kubus) untuk bagian badannya dan hanya sedikit yang berbentuk segidelapan atau bulat. Selain itu, bagian tutupnya menyerupai atap rumah
Waruga ini berfungsi sebagai wadah kubur bagi orang yang meninggal di dalam satu keluarga. Setiap waruga diperkirakan dipakai menguburkan beberapa orang dari anggota keluarga yang meninggal. Di dalam waruga biasanya ditemukan tulang-tulang manusia yang berasosiasi dengan benda lain seperti : keramik cina, perhiasan dan alat-alat logam, serta manik-manik. Tulang-tulang tersebut merupakan sisa-sisa tulang manusia yang pernah dikubur dengan disertai bekal kuburnya yang terdiri atas : piring, mangkuk, dan jenis-jenis keramik lainnya, gelang perunggu, kalung perunggu, pisau perunggu, parang perunggu, manik-manik, dan lain sebagainya.
Kebanyakan waruga dihiasi baik bagian wadah maupun bagian tutupnya. Adapun jenis-jenis hiasannya terdiri atas motif manusia, motif tumbuhan yang distilir (sulur-suluran), motif geometri (garis-garis, segitiga dan lain-lain), motif binatang dan lain sebagainya. Hiasan yang cukup menarik dari waruga ialah manusia kangkang dan manusia yang sedang melahirkan. Di antara waruga ada yang berukuran cukup besar yaitu : tinggi wadah 1,5 m, lebar wadah 1 m, dan tinggi tutup 1,45 m, sehingga tinggi keseluruhan mencapai hampir 3 meter. Peti kubur batu yang disebut waruga di Minahasa secara keseluruhan mencapai jumlah 1335 buah.
liburan_info2Waruga di Minahasa tersebar hampir di semua Wilayah Kerja Daerah Tingkat II Kabupaten Minahasa yaitu : Wilayah Kerja Tonsea, Tomohon, Tolour, Kawengkoan, dan Amurang. Di Wilayah Kerja Tonsea, waruga ditemukan di Desa Kokoleh, Likupang, Wangurer, dan Batu yang semuanya termasuk ke dalam Kecamatan Likupang; di Desa Matungkas, Paniki Atas, Paniki Bawah , dan Tatelu di Kecamatan Dimembe; di Desa Airmadidi Bawah, Sawangan, Kawengkoan, Kolongan, Tanggari, Kuwil, dan Di Maumbi di Kecamatan Airmadidi; di Desa Kasar, Tumaluntung, dan Kema di Kecamatan Kauditan. Waruga juga ditemukan di Wilayah Kerja Kawangkoan yaitu : di Desa Palamba, Winubetan, Nimawale, dan Tompaso di Kecamatan Langowan; serta di Desa Kaneyan di Kecamatan Tareran; demikian juga di Desa kiawa, Kayuuwi, Kanonang, Talikuran dan Uner di Kecamatan Kawangkoan; selain itu di Wilayah Kerja ini waruga ditemukan dim Kecamatan Sonder. Di Wilayah Kerja Tolour waruga ditemukan di Desa Nimawale dan Koya di Kecamatan Tondano, serta di Desa Kakas di Kecamatan kakas. Waruga di Wilayah Kerja Tomohon ditemukan di Desa Kakas kasen, Woloan, Tara-Tara, Kayawu, Matani, Kolongan dan di Lansot di Kecamatan Tomohon, serta di Desa Lolah dan Ranowangko di Kecamatan Tombariri. Di Wilayah Kerja Amurang waruga ditemukan antara lain di Desa Lelema, Popontolen, Popareng dan tumpaan di Kecamatan Tumpaan; serta di desa Rumoong Bawah di Kecamatan Tombasian, dan di desa Radey, di Kecamatan Tenga

Kalimantan Tengah ,Taman Nasional Tanjung Puting

Taman Nasional Tanjung Puting memiliki beberapa tipe ekosistem yang terdiri dari hutan hujan tropika dataran rendah, hutan tanah kering, hutan rawa air tawar, hutan mangrove, hutan pantai, dan hutan sekunder.
Kawasan ini didominir oleh tumbuhan hutan dataran rendah seperti jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea sp.), keruing (Dipterocarpus sp.), dan rotan.
Jenis satwa langka endemik dan dilindungi yang terdapat di hutan Taman Nasional Tanjung Puting antara lain orangutan (Pongo satyrus), bekantan (Nasalis larvatus), lutung merah (Presbytis rubicunda rubida), beruang (Helarctos malayanus euryspilus), kancil (Tragulus javanicus klossi), macan dahan (Neofelis nebulosa), dan kucing hutan (Prionailurus bengalensis borneoensis).
 

Taman Nasional Tanjung Puting merupakan lokasi pertama di Indonesia sebagai pusat rehabilitasi orangutan. Terdapat tiga buah lokasi untuk rehabilitasi orangutan yaitu di Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, dan Camp Leakey.
Orangutan Kalimantan mempunyai bulu kemerah-merahan gelap dan tidak memiliki ekor. Sejalan dengan pertumbuhan usianya, jantan dewasa mengembangkan pipinya hingga membentuk bantalan. Semakin tua, bantalan pipinya semakin besar sehingga wajahnya terkesan seram.
Taman Nasional Tanjung Puting ditetapkan UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977 dan merupakan Sister Park dengan negara Malaysia.

 


Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:

Tanjung Harapan. Merupakan stasiun pertama dalam proses rehabilitasi orangutan. Lokasi ini berada di hutan sekunder dan hutan rawa yang dilengkapi dengan wisma tamu, pusat informasi dan jalan trail.
Pondok Tanggui. Orangutan tersebut tetap diamati secara tertutup dan dihindari kontak dengan manusia.
Camp Leakey. Didirikan pada tahun 1971, berada di hutan primer dan merupakan tempat dari beberapa orangutan yang setengah liar sampai liar dan dari yang baru dilahirkan sampai usia tiga tahun (raja tua).
Natai Lengkuas. Stasiun penelitian bekantan dan pengamatan satwa lainnya melalui sungai.
Sungai Buluh dan Danau Burung. Pengamatan satwa burung terutama burung migran.

Kalimantan Tengah ,Batu Suli

Batu Suli merupakan Obyek wisata alam yang berlokasi di tepian Sungai Kahayan antara desa Upon Batu dan desa Tumbang Manange , kecamatan Tewah. Obyek wiasata ini menawarkan pemandangan yang indah dan mempesona, berbentuk batu besar yang berdiri menjulang tinggi di sungai Kahayan. Dari segi budaya lokal Batu Suli dikenal sebagai legenda yang cukup merakyat, dipuncak Batu Suli ada onggokan batu yang disebut Batu Antang (Batu Tingkes/teka-teki) mempunyai arti ” lorong yang sempit “. Batu Suli dalam sejarah lisan Suku Dayak Ngaju adalah bekas pemukiman Temanggung Mambu salah satu tokoh di daerah Kahayan Hulu dan hidup di jaman Sasana Bandar. Selain filosopi yang ada pada objek wisata Batu Suli juga terkenal dengan keindahan dan panaroma disekitar lokasi yang masih asri dan menarik sebagai tempat wisata. Dengan latar belakang sungai kahayan menambah nilai keasrian panoroma alam Batu Suli. Disekitar objek wisata masih sangat alami, dengan tumbuhan dan pepohonan hutan yang tumbuh disekitarnya.

Lokasi wisata Batu Suli ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dari Kota Kuala Kurun sejauh 37,7 km, luas areal yang ada kurang lebih 50 hektar. Jalan masuk ke lokasi masih berupa jalan tanah. Fasilitas yang tersedia hanya berupa pondok-pondok kecil sebagai tempat persinggahan sementara bagi pengunjung dengan daya tampung sangat minim.

Kalimantan Barat ,Bukit Kelam

Kawasan Wisata Bukit Kelam ini berada di wilayah Kecamatan Kelam Permai. Daya tarik objek wisata alam perbukitan khususnya kawasan wisata alam Bukit Kelam dapat dilihat dari kondisi perbukitan itu sendiri yang memiliki keindahan yang khas. Hutan wisata Bukit Kelam berada diantara dua sungai besar yaitu Sungai Melawi dan Sungai Kapuas dan termasuk didalam kecamatan Melawi dimana keberadaan hutan wisata tersebut merupakan kawasan sumber air yang mengalir sebagai sungai yang dimanfaatkan penduduk setempat untuk keperluan air minum, MCK dan irigasi.Berdasarkan pengamatan diketahui kualitas baik perairan sungai di hutan wisata didominasi oleh perbukitan dan hutan wisata ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata alarn dan untuk lokasi terbang layang dan panjat tebing karena terletak pada ketinggian 50 - 900 meter dari permukaan laut dengan kemiringan antara 15° - 40° serta kemiringan diatas 45°. Pohon yang tumbuh dikaki bukit umumnya berbatang tinggi, sedangkan dipuncaknya ditumbuhi semak semak. Pada dinding bukit jarang ditumbuhi tumbuhan karena terdiri dari batu terjal sehingga pepohonan yang yang tumbuh dan tertata rapi.

Di Bukit ini juga terdapat tumbuh-tumbuhan langka seperti Kantong Semar Raksasa yang oleh masyarakat setempat dipergunakan sebagai wadah untuk menanak nasi. Selain itu juga terdapat Anggrek Hitam yang terkenal akan keindahan dan kelangkaannya. Saat ini kawasan Bukit Kelam sudah direnovasi dan kawasan ini dijadikan sebagai Pusat Perkemahan bagi pramuka. Untuk mencapai puncak Bukit Kelam saat ini sudah dibangun sebuah tangga dengan ketinggian ± 90 m yang terletak disebelah barat. Kawasan Bukit Kelam saat ini terus dikembangkan karena punya rentetan perbukitan lainnya seperti Bukit Luit dan Bukit Rentab. Selain itu juga kawasan ini sangat baik jika dibangun tempat peristirahatan yang nantinya dapat dikembangkan menjadi desa wisata yang menarik dan unik.

Kalimantan Barat ,Pantai Pasir Panjang



Pantai Pasir Panjang atau di kenal dengan Long Beach adalah Obyek wisata yang paling menarik di Singkawang Pantai ini dapat dicapai dengan kendaraan selama 20 menit (17 Km) dari pusat Kota Singkawang ke arah Pontianak. Pantai ini dinamakan pantai pasir panjang karena pantai ini beredar sepanjang 3km, dengan diselubungi pasir putih dan air yang tenang.
Pantai ini terletak kurang lebih 15 Km sebelah selatan pusat kota Singkawang dengan fasilitas pendukung yang tersedia seperti kolam renang, motel, pemancingan, restoran, diskotik dan sarana bermain. Terdapat sarana olah raga bermotor seperti track/sirkuit bagi para kawula muda untuk menyalurkan bakatnya dalam road race maupun grass track. Dengan air laut yang tenang pantai ini juga cocok untuk berkembangnya olah raga jetsky dan parasailling. Pasir panjang merupakan kawasan yang strategis karena letaknya dipinggir jalur transportasi antara ibukota propinsi, Pontianak dengan Kota Singkawang dan kota-kota disekitar jalur Utara Kalimantan Barat. Pantai Pasir Panjang telah lama menjadi tempat rekreasi yang terkenal, menghadap ke Laut Natuna serta beberapa pulau kecil di sekitarnya antara lain Pulau Randayan, Pulau Lemukutan dan Pulau Kabung.
Namun sayangnya, dari tahun ketahun pesona indah pantai pasir panjang mulai ternodai. di tandai sejauh mata memandang terdapat banyak tumpukan sampah bekas para pengunjung makan dan minum. Apalagi ketika mulai menjelang libur seperti sekarang ini, berbondong-bondong masyarakat menyempatkan diri berlibur ke sana. hal ini dikarenakan harga tiket hanya di patok sekitar Rp. 5000 / orang dewasa.
Disekitar pantai, pengunjung tidak perlu takut kelaparan atau kehausan, atau bahkan kehilangan sinyal dari handphone. karena beberapa tahun terakhir, sejumlah provider-provider telepon seluler sudah bisa anda nikmati walaupun anda berada di sekitar pasir panjang. juga di sepanjang sisi pantai terdapat pondok-pondok yang menyediakan berbagai makanan laut untuk anda nikmati bersama keluarga. bahkan jika anda malas untuk meninggalkan tempat duduk anda, akan ada para anak kecil yang menjajakan makanan dan minuman.
Suasana kawasan ini kian eksklusif menjelang detik-detik terbenamnya matahari (sunset) di balik pulau-pulau yang terdapat di sekitar kawasan pantai ini. Pengunjung dapat menikmatinya dari pinggir pantai atau dari pondok-pondok wisata yang banyak terdapat di kawasan tersebut.
Pantai pasir panjang terbagi menjadi dua bagian, yaitu pasir panjang 1 dan pasir panjang 2. Yang sering dikunjungi wisatawan adalah pasir panjang 1, karena letaknya strategis dari pintu masuk dan cocok untuk bermain surfing atau sekedar bermain dengan keluarga. sedangakan pasir panjang 2, terkadang sepi. karena kawasan ini diliputi dengan batu-batuan besar dan beberapa stayhouse untuk menginap

Kalimantan Barat,Tugu Khatulistiwa

TUGU KHATULISTIWA
Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Tugu Khatulistiwa merupakan ikon Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, terutama wisatawan yang datang ke Kota Pontianak.

 Adapun sejarah mengenai pembangunan Tugu ini dapat dibaca pada catatan yang terdapat di dalam gedung. Dalam catatan tersebut disebut bahwa pada bulan Maret 1928 telah datang rombongan expedisi internasional yang dipimpin oleh seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik/tonggak equator di kota Pontianak. Adapun bentuk dari tugu ini telah mengalami perubahan sebanyak 4 (empat) kali yaitu :
·        Tugu pertama dibangun tahun 1928 berbentuk tonggak dengan anak panah.
·        Tahun 1930 disempurnakan, berbentuk tonggak dengan lingkaran dan anak panah.
·        Pada tahun 1938 dibangun kembali dengan penyempurnaan oleh arsitek Silaban. Tugu asli tersebut dapat dilihat di dalam gedung.
·        Pada tahun 1990, kembali Tugu Khatulistiwa tersebut direnovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan ukuran lima kali lebih besar dari tugu aslinya. Peresmiannya pada tanggal 21 September 1991.
Bangunan tugu terdiri dari 4 (empat) buah tonggak kayu belian (kayu besi), masing-masing berdiameter 0,30 m dengan ketinggian tonggak bagian depan setinggi 3,05 m dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah setinggi 4,40 m.. Diameter lingkaran ditengahnya terdapat tulisan EVENAAR, tulisan plat dibawah anak panah tertera 109o 20' OLvGr menunjukkan letak berdirinya Tugu Khatulistiwa pada garis Bujur Timur.
Peristiwa penting dan menakjubkan di Tugu Khatulistiwa adalah saat terjadinya titik Kulminasi matahari, yaitu fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis Khatulistiwa. Pada saat itu matahari tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda di permukaan bumi. Pada peristiwa titik kulminasi tersebut, bayangan Tugu akan “menghilang” beberapa detik saat terkena sinar matahari, demikian juga dengan bayangan-bayangan benda-benda lain di sekitar tugu.

Peristiwa Titik Kulminasi Matahari terjadi 2 (dua) kali dalam setahun yaitu antara tanggal 21 sd. 23 Maret dan 21 sd. 23 September. Peristiwa alam ini menjadi event tahunan Kota Pontianak yang menarik minat wisatawan untuk datang ke Pontianak

Kalimantan Timur ,Sail Derawan

kepulauan Derawan menghadap ke mulut muara Sungai Kelai dan dikenal dengan Delta Berau. Kepulauan ini terdiri atas enam gugusan pulau besar, yaitu Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, Pulau Maratua, Pulau Panjang, Pulau Samama, serta beberapa pulau kecil dan gugusan karang. Terdapat 21 pulau di kepulauan ini. Gugus Kepulauan Derawan hanyalah sebagian kecil dari ratusan pulau di pesisir timur Kaltim yang berjumlah 248 pulau. Dari jumlah itu, 138 pulau belum mempunyai nama, dua pulau di antaranya Sipadan dan Ligitan hilang, menjadi milik Malaysia
Satuan morfologi Pulau Derawan adalah dataran pantai bertopografi datar. Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter.
Pada objek wisata bahari ini terdapat beraneka ragam biota laut. Pada 2010 wisatawan mancanegara (wisman) yang datang sebanyak 24.410 orang dengan rata-rata lama tinggal delapan hari, sementara wisatawan nusantara (wisnu) 1.174.626 orang dengan lama tinggal rata-rata empat hari. Kunjungan wisman rata-rata naik 3.000 orang per tahun sedangkan wisnu 30.000 per tahun.
Keinginan Kaltim agar Pulau Derawan ditetapkan menjadi objek wisata nasional sejalan dengan program tahun kunjungan wisata Kaltim atau Visit Kaltim Years 2011. "Pemerintah Kaltim bersungguh-sungguh menjadikan kepariwisataan daerah menjadi potensi unggulan. Kekayaan dan kondisi alam Kaltim sangat mendukung untuk pengembangan wisata alam," ujar Awang.
Pemprov Kaltim telah menyampaikan usul itu kepada Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Tantangan yang dihadapi Kaltim adalah beberapa daerah lain telah menetapkan kunjungan wisata unggulan yang sama, antara lain Sail Bunaken, Sail Wakatobi serta Pulau Komodo.




Awang menambahkan bahwa melalui Kemenbudpar diharapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa menyetujui dan menetapkan Derawan menjadi tujuan wisata nasional. "Tentunya keinginan ini harus didukung seluruh pemangku kepentingan serta masyarakat harus bersama-sama mendukung program ini sehingga dengan sinergitas tersebut tidak saja Kabupaten Berau dengan Derawan, Sangalaki maupun Kakaban dan Maratuanya. Tetapi daerah-daerah lain di Kaltim menjadi daerah kunjungan wisata," ujar Awang.
Program lain, di antaranya adalah Kabupaten Kutai Kartanegara yang ditetapkan sebagai daerah kunjungan wisata budaya dan menjadi agenda tahunan nasional, yakni Pesta Adat Erau maupun Irau serta Birau untuk daerah Kabupaten Malinau, Bulungan, dan Berau.
Pemprov Kaltim melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait kini terus mempromosikan objek unggulan tersebut dengan menggalakkan promosi skala daerah, bahkan nasional serta internasional dengan melibatkan pelaku usaha perhotelan maupun biro perjalanan.
"Tidak kalah pentingnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kaltim harus membangun komunikasi dengan pihak lain agar potensi kepariwisataan Kaltim diketahui masyarakat. Bahkan kalau perlu ditawarkan kepada pihak investor untuk berinvestasi pada sektor ini sehingga tata kelola kepariwisataan lebih baik.

Kaltim,Pantai Lamaru Balikpapan

Pantai Lamaru Balikpapan bisa dijangkau hanya dalam tiga puluh menit dari pusat kota dengan kendaraan sendiri, tetapi bisa satu jam naik taksi jurusan Dam-Manggar (taksi adalah sebutan untuk pete-pete di Balikpapan). Bagi anak-anak muda yang lebih senang naik motor dan sedikit balap-balapan, perjalanan bisa ditempuh kira-kira dua puluh menit saja. Dengan ngebut, menghemat waktu memang; tapi hati-hati, jalan selepas Bandara Sepinggan cukup ramai juga, apalagi dekat Pasar Sepinggan dan pasar sore di Batakan.
Dari pusat kota Balikpapan menuju pantai Lamaru, kita bisa melalui jalan Sudirman dan Iswahyudi, bisa pula melalui jalan Ring Road. Kedua jalur ini bertemu di dekat Bandara Sepinggan. Selanjutnya kita bisa menyusuri jalan lurus yang lumayan bagus ke arah Semboja atau Senipah. Kira-kira lima belas kilometer dari bandara, setelah melewati kompleks angkatan udara dan beberapa perusahaan-perusahaan yang cukup terkenal di dunia pertambangan, minyak dan gas yang berjejer di sepanjang kiri kanan jalan, ada belokan ke kanan. Dan sesudah melewati sebuah gapura “Selamat Datang” yang tak terawat dan “pos jaga” tempat membeli tiket masuk sebesar Rp1.000 per orang, kita akan memasuki jalan tak beraspal dan bergelombang. Nah itulah jalan ke pantai Lamaru.
Pantai ini terbentang cukup panjang sekitar dua kilometer dari arah Batakan ke arah Tertitip. Pada saat air surut, bentangan pasir pun semakin luas ke arah laut. Dengan konturnya yang sangat landai dan lautnya yang dangkal dengan dasar berpasir sekitar beberapa puluh meter dari batas pantai, tempat ini pada saat surut bisa menjadi lapangan untuk main bola, volley pantai, atau tempat membuat candi-candian pasir. Sepanjang pantai Lamaru setelah batas bibir pantai berpasir, ditutupi oleh pepohonan yang rindang. Di bawah pepohonan inilah warung-warung beratap rumbia atau daun nipah berjejer sepanjang coastal road-nya pantai Lamaru. Warung-warung tersebut umumnya menjajakan makanan dengan menu utama seperti nasi ayam, soto banjar, atau ikan bakar yang tentu dilengkapi dengan berbagai jus berbagai rasa. Yang menarik untuk penggemar kelapa muda, hampir semua warung di pantai Lamaru menjual kelapa muda yang cukup segar. Dengan uang lima ribu rupiah, Anda bisa menikmati kelapa muda, terserah mau pakai es, gula pasir, atau bahkan dengan gula merah dari Sulawesi.
Jalan akses ke pantai Lamaru juga sangat jelek. Selain bergelombang dan belum diberikan pengerasan, jalan ini akan sangat berdebu di saat kering dan menjadi becek setelah turun hujan. Kondisi ini tentu akan mengecilkan minat pengunjung. Selain itu sampah-sampah masih terlihat berserakan di sekitar pantai, yang “membersihkannya” umumnya adalah pemulung plastik atau kaleng bekas minuman, atau pemilik warung yang hanya membersihkan sampah pengunjungnya saja.

Pantai Lamaru adalah salah satu obyek wisata bahari yang harus dilestarikan dan diperkenalkan, bukan hanya untuk orang Balikpapan saja, tetapi juga untuk orang Kalimantan, Sulawesi, bahkan Indonesia. Lamaru adalah salah satu pantai tempat di mana beberapa orang rakyat kecil menggantungkan hidup dengan melayani orang lain, ya salah satunya dengan perahu sepeda itu. Mereka hidup dan berharap dari aktivitas mereka yang sangat tergantung kepada pengunjung. Jika pihak-pihak terkait tidak memberikan perhatian, pantai Lamaru hanya akan menjadi cerita, itupun jika Lamaru tidak “hilang” digerus ombak. Lantas ke mana rakyat kecil itu akan mengayuh perahu sepedanya?