Sulawesi Barat ,Pantai Dato Majene

Pantai Dato adalah salah satu obyek wisata alam yang sangat menarik di Majene Sulawesi Barat , selain itu ditemukan juga obyek wisata alam lainnya seperti Puncak Salabose, Pantai Barane, Air terjun Malle, Pantai Baluno, Pantai Pacitan, Air Terjun Limboro, Pasir Putih Bonde bonde, Permandian Air Panas Makula serta Obyek wisata sejarah Makam Raja-raja Banggae. Pantai Dato, Majene terbagi 2 bagian yaitu pantai yang berpasir putih dan pantai beralaskan karang.

Karang yang menjorok ke laut atau karang yang berlubang karena hantaran ombak menambah keunikan dan keindahan pantai dato, Meniti pinggiran tebing menuju puncak karang merupakan suatu tantangan yang sangat mengasikan. dari puncak karang kira2 ketinggian 20 Mtr, melongok kebawah sampai penembus permukaan air laut yang sangat jernih untuk melihat ikan yang bermain diantara terumbu karang. Pada senja hari tampak matahari kembali ke peraduannya di balik bukit nun jauh.



Sangat indah, tapi sayang ,
Menuju kelokasi ini menggunakan kendaraan darat pribadi atau carteran , kira 15 menit dari kota Majene. Jalannya cukup mulus, menyisir hutan kecil dan kebun para penduduk. Sampai di tempat parkiran menuju pantai harus menuruni tebing setinggi 30 meter melalui anak tangga batu.Wisata Indonesia Surga Dunia





Sulawesi Tengah, Wisata kota Bau bau

Wisata Kota Bau Bau

Kota Bau Bau – Buton – Sulawesi Tenggara, dapat dikatakan sebagai Kota Wisata karena dimana kaki melangkah disitu ditemukan berbagai obyek wisata , seperti Benteng Buton, Pantai Nirwana, Pantai Lakeba, Kalampa, Bukit Palatiga,Kali Bau bau, Gua Lakasa, Gua Ntiti, Gua Kaisabu, Permandian Alam Bungi, Air Terjun Samparano, Air Terjun Tirta Rimba, Air Terjun Laguna, Pantai Kokalukunadan lain-lain yang sangat menawan.
Kompleks Keraton Buton
Mengunjungi satu-satunya bukti peninggalan sejarah kejayaan kesultanan Buton beratus-ratus tahun lalu yang hingga saat ini masih dipelihara baik, yakni Kompleks Keraton Buton. Benteng keraton, rumah adat, perlengkapan/peralatan perang, sebuah masjid yang dibangun pada abad 16 masehi, perlengkapan rumah tangga, sampai dengan turunan garis lurus kesultanan, wisatawan dapat menyaksikan di tempat ini. Wisatawan dapat memperoleh informasi secara langsung dari turunan-turunan kesultanan yang mendiami kompleks tersebut tentang segala peninggalan sejarah yang ada.
Pantai Nirwana
Merupakan pantai berpasir putih memanjang sekitar 4 km yang menghadap ke laut lepas, di mana wisatawan dapat menyalurkan hobi berolahraga air atau sekedar bersantai di suasana pantai yang hangat. Di sini, wisatawan dapat melepaskan lelah dan menikmati kenyamanan berlibur.
Kalampa
Obyek wisata Kalampa merupakan wisata alam dengan pembukitan, dan diatas bukit tersebut terdapat benteng kecil, wisatawan dapat menyaksikan panorama alam yang indah dan sejuk. Obyek wisata alam ini terdapat di Kelurahan Lipu Kecamatan Betoambari yang berjarak ± 7 km dari pusat Kota Bau-Bau.
Bukit Palatiga
Obyek wisata ini merupakan puncak pegunungan. Selain di Benteng Keraton, juga yang tak kalah menariknya, adalah obyek wisata Bukit Palatiga. Di kawasan ini wisatawan dapat menyaksikan panorama Kota Bau-Bau dengan leluasa dan pemandangan laut di sekitar perairan selatan Buton. Untuk mencapai lokasi ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan darat dan berjarak ± 2 km dari pusat Kota Bau-Bau. Lokasi pada dataran tinggi dan bebas dari rintangan bangunan dan pepohonan menjadikan obyek wisata ini menyuguhkan panorama alam yang indah.
Kali Bau – Bau
Obyek wisata alam sungai/Kali Bau-Bau merupakan aliran sungai kecil yang mengalir mulai dari pegunungan dan membelah Kota Bau-Bau sebelum airnya bermuara kelaut. Obyek wisata ini sangat baik untuk digunakan sebagai tempat memancing ikan air tawar, berenang dan rekreasi bersama keluarga.
Gua Lakasa
Obyek wisata gua Lakasa terletak di Kelurahan Sulaa Kecamatan Betoambari, sekitar ± 9 km dari pusat Kota Bau-Bau. Untuk mencapainya wisatawan dapat melalui jalur darat. Obyek wisata ini sangat indah untuk melihat keindahan stalastik gua.
Gua Ntiti
Obyek wisata ini merupakan sebuah gua dengan bekas peradaban manusia yang sudah membantu. Pada gua ini, dapat ditemui titisan air yang menetes pada dinding gua setitik demi setitik. Gua ini terletak di Kelurahan Baadja Kecamatan Betoambari, sekitar 4 km dari pusat Kota Bau-Bau. Dan obyek wisata ini dapat menyuguhkan relief dinding gua dalam berbagai ukuran buah tangan manusia.
Gua Kaisabu
Obyek wisata Gua Kaisabu terletak di Kelurahan Kaisabu Kecamatan Sorawolio, sekitar 10 km dari pusat Kota Bau-Bau. Untuk mencapai obyek wisata ini, wisatawan dapat melalui jalur darat. Gua ini terletak hanya sekitar 1 km dari tepi jalan Kabupaten. Gua ini terletak pada dinding sebuah gunung Karts. Untuk mencapai mulut gua wisatawan harus memanjat dinding tebing yang cukup terjal dengan ketinggian ± 100 meter.
Permandian Alam Bungi
Permandian Alam Bungi berjarak ± 8 km dari pusat Kota Bau-Bau yang dapat ditempuh melalui jalur transportasi darat dan laut. Obyek wisata ini menyuguhkan panorama air terjun bertingkat yang sejuk di bawah kerindangan pohon yang cukup rindang. Di beberapa bagian terdapat areal permandian yang cukup luas untuk berenang dengan kedalaman 1 sampai 4 meter. Disamping itu, suara gemercik air yang mengalur seolah-olah menjadi tembang alam yang sedap untuk dinikmati setiap wisatawan yang berkunjung.
Air Terjun Samparona
Obyek wisata ini terletak di Kecamatan Sorawolio, 13 km dari pusat Kota Bau-Bau. Untuk mencapai air terjun Samparona, wisatawan dapat menempuh dengan berjalan kaki menelusuri jalan setapak dan melewati sawah dan kebun penduduk serta hutan tropis yang cukup lebat. Obyek wisata ini berjarak sekitar 7 km dari tepi jalan poros Kabupaten/Kota Bau-Bau – Pasar Wajo. Air terjun dengan ketinggian hampir 100 meter ini cukup dengan debit air yang selalu besar, mampu menghilangkan rasa letih setelah berjalan jauh. Ditambah dengan suasana alam pegunungan menyuguhkan udara sejuknya dan hutan tropis yang masih asri yang berisi berbagai jenis burung.
Air Terjun Tirta Rimba
Obyek wisata Tirta Rimba berjarak 6 km sebelah barat pusat Kota Bau-Bau, tepatnya terletak di Kelurahan Lakologou Kecamatan Wolio. Air terjun yang tidak terlalu tinggi namun berada dalam kawasan Hutan Lindung merupakan daya tarik tersendiri pada kawasan wisata alam yang cukup natural ini. Di tempat ini wisatawan dapat berenang sambil mendengarkan suara burung dan deru angin di sela pepohonan dan dapat melakukan kegiatan jelajah sungai dan jelajah hutan.
Air Terjun Laguna Lagaguna
Obyek wisata ini terletak di Kelurahan Karya Baru Kecamatan Sorawolio 24 km dari pusat Kota Bau-Bau yang dapat ditempuh dengan kendaraan darat, roda empat dan roda dua. Obyek wisata air terjun Lagaguna menyuguhkan keindahan alam dan sejuknya hutan pinus dan kicauan berbagai jenis burung.
Pantai Lakeba
Obyek wisata Pantai Lakeba berjarak sekitar 7 km dari Kota Bau-Bau dan biasanya ditempuh melalui transportasi darat. Pantai ini sangat baik untuk menjemur pada waktu siang, berenang, menyelam serta menikmati indahnya matahari terbenam. Selain sebagai obyek wisata, pantai ini juga mejadi tempat aktivitas nelayan pada saat akan melaut sehingga aktivitas nelayan dapat diamati oleh setiap wisatawan di pantai ini.
Pantai Kokalukuna
Obyek wisata Kokalukuna terletak di Kelurahan Waruruma Kecamatan Wolio, sekitar 7 km dari pusat Kota Bau-Bau, dapat ditempuh dengan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Obyek wisata ini menyuguhkan panorama obyek wisata pantai. Yang sekelilingnya ditumbuhi pohon kelapa. Selain itu, dapat juga digunakan untuk memancing ikan laut, menyelam dan kegiatan lainnya dipinggir pantai sambil menikmati hembusan angin sepoi-sepoi




Sulawesi Tengah, Pantai Talise , PALU

Pantai Talise – Palu – Sulawesi Tengah merupakan obyek wisata pantai dengan memiliki panorama alam yang indah hamparan teluk dan pegunungan yang begitu mempesona. Selain itu, pantai ini sangat cocok untuk kegiatan olah raga, seperti: berenang, selancar angin (wind surfing), sky air, menyelam, memancing, dan lain sebagainya
Pantai Talise sebagai tempat tamasya adalah pilihan yang paling murah dan mudah karena selain tidak memerlukan biaya, lokasinya teramat mudah untuk dicapai yaitu ditengah kota dan akses jalan yang sudah teraspal .
Keberadaanya yang dekat dengan pusat kota menjadikan pantai ini banyak dikunjungi oleh pendatang maupun masyarakat Palu sendiri. Berkunjung di siang hari agak kurang cocok, karena cuaca di Palu umumnya terik dan angin bertiup sangat kencang saat jam 12 siang lewat.

Pemandangan indah di Pantai Talise saat matahari menjelang terbit. Pantai ini enak dikunjungi saat sore hari menjelang matahari terbenam dan saat sore sambil menikmati makanan kecil dan minuman berupa pisang goreng, pisang eppe, jagung, teh/kopi, sarabba.  Disore dan malam hari juga dijadikan tempat rekreasi keluarga dan kaum muda-mudi

Sulawesi Tengah ,Hutan Lindung Marowali

Hutan Lindung Marowali, Lokasi tepatnya di Kabupaten Marowali Provinsi Sulawesi Tengah. Perjalanan ke kawasan ini hanya dapat ditempuh dengan perahu motor dari Kolonodale (Marowali)
Sekitar Hutan Lindung ini di darat dihuni oleh penduduk Asli Suku Wana yang masih sangat terkebelakang, sedangkan dipesisir pantai / diatas permukaan laut di huni oleh suku Bajoe.
Berbagai satwa Hutan Lindung Marowali yang tidak ada duanya ditempat lain yaitu  Anoa, Kelelawar Raksasa dengan bentangan sayapnya sampai 2 meter
Luas hutan lindung Marowali 436.756 ha, hutan suaka alam dan wisata 241.331 ha dan kawasan budidaya yang terdidri dari hutan produksi 480.759 ha serta Areal Penggunaan Lain (APL) 417.226 ha. Jenis potensi yang ada didalamnya meliputi hasil hutan kayu antara lain : kelompok meranti, rimba campuran, kelompok kayu indah seperti jati dan cempaka serta terdapat pula kelompok kayu mewah seperti eboni / kayu hitam (Dyospiros Celebica Bakh) yang termasuk salah satu kayu langka di dunia. Adapun hasil hutan lainnya (non Kayu) antara lain damar, kemiri, calapai serta berbagi jenis rotan, yang kesemuanya merupakan potensi kekayaan daerah yang tak ternilai.
Kembali ke Wisata Sulawesi Tengah
Batu Apung Marowali Batu Apung Marowali 
Pesisr pantai Hutan Lindung Marowali Pesisr pantai Hutan Lindung Marowali 
Rmah diatas laut suku Bajoe Rmah diatas laut suku Bajoe 
Rumah Suku Wana Pinggiran Hutan lindung Marowali Rumah Suku Wana Pinggiran Hutan lindung Marowali 
capture3

Sulawesi Utara ,Danau Linow




Danau Linow yang memiliki luas sekitar 34 Ha.Danau Linow Berada di Kelurahan Lahendong kota Tomohon ,Di samping panorama sekitar danau yang elok, danau ini memiliki ciri khas tersendiri. Danau ini berkadar belerang tinggi, sehingga warna air danau yang muncul selalu berubah-ubah. Ia selalu tampil cantik akibat munculnya warna-warni tadi. Pengunjung akan takjub dengan warna yang berubah tatkala meliriknya dari beragam sudut. Kendati demikian, mesti diingat bahwa pengunjung harus hati-hati dengan kubangan lumpur panas mendidih yang berada di tepi danau.

Danau yang ‘menyimpan’ warna-warna indah dan selalu berubah-ubah ini berada di wilayah Minahasa, Sulawesi Utara atau lebih tepatnya masuk teritori Kabupaten Tomohon. Danau ini bisa dicapai dengan angkutan umum/mikrolet dari terminal bus di kota terdekat, yakni Kota Tomohon. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan berjalan sekitar 700 meter untuk ke Danau Linow. Peminat wisata alam berupa danau Linow, dapat melihat pesona desa Lahendong yang berada di dekat danau

Di sekitar danau ini terdapat satwa endemik berupa burung blibis dan serangga yang oleh penduduk setempat dinamakan "sayok" atau "komo". Serangga unik yang hidup di air tapi bersayap dan bisa terbang ini menjadi konsumsi penduduk setempat. Kadang-kadang terdengar kicauan burung-burung kecil dan burung putih besar yang melintasi danau.

Sulawesi utara ,Taman Laut Bunaken

Taman Laut Bunaken , sebagai obyek wisata bahari di Sulawesi Utara adalah bahagian dari Taman Nasional Bunaken, dan salah-satu pulau yang termasuk dalam taman laut ini ialah Pulau Bunaken , seluas 8,08 km² , tepatnya di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara.
Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado.
Taman laut Bunaken memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi  lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.
ph1039587954029448148


Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1 kilo meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.
Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken  [Wikipedia 21-08-2009]

Sulawesi Utara,Waruga AIrmadidi Bawah

Waruga adalah situs sejarah untuk peninggalan megalit yang termasuk dalam jenis peti kubur batu di Minahasa – Sulawesi Utara.
petra_ac_idBenda ini terdiri atas dua bagian, yaitu bagian badan dan bagian tutup. Kedua bagian ini masing-masing terbuat dari sebuah batu utuh (monolith), umumnya berbentuk kotak segiempat (kubus) untuk bagian badannya dan hanya sedikit yang berbentuk segidelapan atau bulat. Selain itu, bagian tutupnya menyerupai atap rumah
Waruga ini berfungsi sebagai wadah kubur bagi orang yang meninggal di dalam satu keluarga. Setiap waruga diperkirakan dipakai menguburkan beberapa orang dari anggota keluarga yang meninggal. Di dalam waruga biasanya ditemukan tulang-tulang manusia yang berasosiasi dengan benda lain seperti : keramik cina, perhiasan dan alat-alat logam, serta manik-manik. Tulang-tulang tersebut merupakan sisa-sisa tulang manusia yang pernah dikubur dengan disertai bekal kuburnya yang terdiri atas : piring, mangkuk, dan jenis-jenis keramik lainnya, gelang perunggu, kalung perunggu, pisau perunggu, parang perunggu, manik-manik, dan lain sebagainya.
Kebanyakan waruga dihiasi baik bagian wadah maupun bagian tutupnya. Adapun jenis-jenis hiasannya terdiri atas motif manusia, motif tumbuhan yang distilir (sulur-suluran), motif geometri (garis-garis, segitiga dan lain-lain), motif binatang dan lain sebagainya. Hiasan yang cukup menarik dari waruga ialah manusia kangkang dan manusia yang sedang melahirkan. Di antara waruga ada yang berukuran cukup besar yaitu : tinggi wadah 1,5 m, lebar wadah 1 m, dan tinggi tutup 1,45 m, sehingga tinggi keseluruhan mencapai hampir 3 meter. Peti kubur batu yang disebut waruga di Minahasa secara keseluruhan mencapai jumlah 1335 buah.
liburan_info2Waruga di Minahasa tersebar hampir di semua Wilayah Kerja Daerah Tingkat II Kabupaten Minahasa yaitu : Wilayah Kerja Tonsea, Tomohon, Tolour, Kawengkoan, dan Amurang. Di Wilayah Kerja Tonsea, waruga ditemukan di Desa Kokoleh, Likupang, Wangurer, dan Batu yang semuanya termasuk ke dalam Kecamatan Likupang; di Desa Matungkas, Paniki Atas, Paniki Bawah , dan Tatelu di Kecamatan Dimembe; di Desa Airmadidi Bawah, Sawangan, Kawengkoan, Kolongan, Tanggari, Kuwil, dan Di Maumbi di Kecamatan Airmadidi; di Desa Kasar, Tumaluntung, dan Kema di Kecamatan Kauditan. Waruga juga ditemukan di Wilayah Kerja Kawangkoan yaitu : di Desa Palamba, Winubetan, Nimawale, dan Tompaso di Kecamatan Langowan; serta di Desa Kaneyan di Kecamatan Tareran; demikian juga di Desa kiawa, Kayuuwi, Kanonang, Talikuran dan Uner di Kecamatan Kawangkoan; selain itu di Wilayah Kerja ini waruga ditemukan dim Kecamatan Sonder. Di Wilayah Kerja Tolour waruga ditemukan di Desa Nimawale dan Koya di Kecamatan Tondano, serta di Desa Kakas di Kecamatan kakas. Waruga di Wilayah Kerja Tomohon ditemukan di Desa Kakas kasen, Woloan, Tara-Tara, Kayawu, Matani, Kolongan dan di Lansot di Kecamatan Tomohon, serta di Desa Lolah dan Ranowangko di Kecamatan Tombariri. Di Wilayah Kerja Amurang waruga ditemukan antara lain di Desa Lelema, Popontolen, Popareng dan tumpaan di Kecamatan Tumpaan; serta di desa Rumoong Bawah di Kecamatan Tombasian, dan di desa Radey, di Kecamatan Tenga